Kutatap Pekatnya malam ini dalam dalam, tak terasa air mata membasahi pipiku, terisakku dalam kesepian malam ini, yaa teringat satu wajah, satu wajah yang sangat kurindu, Satu wajah yang kukenal tempo hari,
Satu sosok berwajah teduh, sederhana, penyayang dan lembut hatinya
satu sosok wajah yang belum mampu ku lupakan hingga detik ini,
hati bagai teriris sembilu, sesak didada jika teringat peristiwa tempo hari
"Aa, aku sangat menyayangimu, sangat sangat menyayangimu, Tapi aku takut Allah murka sama kita A atas apa yang kita jalani saat ini " tuturnya dengan lembut
aku hanya mampu tertunduk mendengar ucapannya
"A, adek ingin sekali menghalalkan hubungan ini, sangat ingin, tapi kamu tau A ?? adek masih kuliah, lagian begitu tinggi dingding pemisah diantara kita
dia mengusap air mata yang jatuh di pipinya..
"A, kenapa kamu diam saja ??"
aku mengusap air matanya, sesak rasanya, tak mampu berkata apa apa lagi
"dek, begitu juga dengan ku, akupun begitu sama seperti mu, rasa ini terlalu besar untuk mu dek, aku pun tak mau kehilanganmu, tapi kita sudah dewasa, kita sudah mendengar mana yang baik dan mana yang buruk, aku pun sangat takut kepadaNya dek, aku takut dengan KemurkaanNya"
sejenak kami diam, mengatur semua gejolak kesedihan yang timbull
"Aa, adek sudah putuskan untuk serius meniti karir dulu, adek akan fokus kuliah dulu dan kita lupakan semua yg pernah terjadi diantara kita, dan adek akan kembali membuka hati saat dingding pemisah diantara kita sudah tak ada lagi"
ku hanya mampu melihat matanya lekat lekat, benarkah yang diucapkan nya ?? benarkah dia akan melupakan ku ??
ya Allah, rasanya aku tak sanggup,
kucoba menengankan diri,
"Aa, adek harap aa bisa mengerti dengan keputusan ini, ini untuk kebahagiaan aa juga,"
Dia Memelukku erat erat, yaa, pelukan terakhir di saksikan air mata kepedihan ini
Malam itu, di temani indahnya bintang bintang dalam pekatnya malam, aku melepas semua rasa cinta itu
Hari hari kujalani seperti biasa, ya tanpa dia, tanpa komunikasi, kita lose contact langsung
Tak terasa trus berlalu berlalu tanpa kabar atau apapun dari nya, tapi jujur aku tak mampu melupakannya,hanya doa yang bisa ku hadirkan untuk menunjukkan kekangenanku padanya, kutitip dia kepadaNya, semoga dia Selalu dalam LindunganNya
Hari itu, dan detik itu, detik yang tak bisa ku lupakan sampai kapanpun dalam hidupku, dan detik itu yang selalu membuat air mataku pecah bila mengingatnya.
Ya,,, Buat Adek : "Barakallahu laka wa baraka 'alaik, wa jama'a bainakuma fi khair"
Aku bahagia atas Bahagiamu :'(
kini Kuputuskan untuk menutup hati,menutup lembaran indah namun menyakitkan itu
walau masih terasa sesak bila mengingatnya :'(
Cinta Memang Bukan Milik Kita dek :'(
Aku yakin dengan Janji Allah, Bahwa Allah akan memberikan Yang Terbaik untuk UmmatNya
*ma'af jika isi cerita ini menyinggung,atau ada kejadian yg sama bwin hanya terinspirasi oleh curhat seorang teman ...*